Mahasiswa/i TAP Perkenalkan GPS Dalam Membangun Pertanian

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta perguruan tinggi untuk bersinergi membangun pertanian, salah satunya dengan pengetahuan dari para mahasiswa pertanian dapat berguna hingga sampai di level desa. Selain itu, mahasiswa juga harus diajak menjadi bibit petani milenial dengan membangun pertanian menggunakan teknologi yang makin hari makin canggih, sehingga ilmu yang didapatkan dari kampus bisa dipraktekan di lapangan.

Rahmat Hanif Anasiru selaku Kepala Program Studi Tata Air Pertanian (TAP) perkenalkan GPS (Global positioning system) penggunaan alat untuk menentukan letak posisi dengan menggunakan bantuan satelite, macam-macam jenis mulai dari gps otomotif, mapping, sport, biker, marine, geodetic, aviation diperkenalkan, seiring dengan perkembangan teknologi banyak fungsi-fungsi tambahan dari GPS yang di integrasikan di dalam unit yang bermanfaat untuk pertanian dan mendukung kostratani.

Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa/I Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia program Studi Tata Air Pertanian menerima pelatihan GPS yang merupakan kepanjangan dari Global Positioning System yang mana merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan sebuah posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Pada sharing kali ini kita akan sedikit membahas tentang pengertian GPS secara luas, beberapa kelebihan GPS dibandingkan dengan metode terestris, posisi dan sistem koordinat, serta beberapa tipe GPS berdasarkan fungsinyaā€¯, ujar Rahmat Hanif Anasiru selaku Kepala Program Studi Tata Air Pertanian.

Diharapkan mahasiswa dapat memilih satelit-satelit GNSS yang mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi serta dengan jumlah yang relatif cukup banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat mencakup wilayah yang cukup luas sehingga dapat digunakan oleh banyak orang atau surveyor sekaligus, khususnya dalam bidang pertanian. (eg/an)